Keutamaan mengingat mati

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dari Umar bahwa ia berkata, Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah, tiba-tiba muncul seorang sahabat Anshar. Setelah mengucap salam kepada beliau, ia bertanya, Ya Rasulullah, siapakah orang mukmin yang terbaik itu?

Beliau menjawab, Yang paling baik akhlaknya. Ia bertanya, Siapakah orang mukmin yang paling pintar? Beliau menjawab, Yang paling sering ingat kematian dan yang punya persiapan terbaik untuk menyambut apa yang terjadi sesudahnya. Mereka itulah orang yang paling pintar." (HR Ath Thabrani, Ibnu Majah dan Malik),

Dalam hadis lain, Orang pintar adalah orang yang mau mengoreksi dirinya sendiri dan beramal untuk kepentingan akhirat nanti. Dan orang bodoh ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya, tetapi berharap-harap kepada Allah.(HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Subhanallah, bagaimana tidak cerdas karena ingat mati terus? Semangat belajar ilmu yang mendekatkan dirinya kepada Allah dan iapun semangat beribadah dan beramal sholeh untuk keselamatan akhirat.

Sementara orang yang tidak ingat mati, yang hanya berpikir dunia secuil ini, ia sibuk mengumpulkan dunia tanpa peduli akhirat yang abadi.

tidak peduli halal haram, berdusta, mempergunjing, berani buka aurat, durhaka, menipu, korupsi, membunuh dan sebagainya. Kalaupun berbuat baik hanya untuk target duniawi dan membangun citranya di mata manusia.

"Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada Hari Akhirat, Allah jadikan mereka memandang indah perbuatan duniawi mereka sehingga mereka hidup asyik bergelimang dosa." (QS An Naml 4).

Pantaslah Allah menyebut mereka, 'zholuman jahuulan', orang yang sangat zhalim lagi sangat bodoh. (QS Al Ahzab 72). Sudah pasti mati kok maksiat? Semoga Allah selalu membimbing kita agar menjadi hamba Allah yang cerdas dan berakhlak mulia karena selalu ingat hidup setelah mati.