Hikmah puasa sebagai ibadah sirr hamba dengan Khalik

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Sahabatku, puasa mengajarkan keikhlasan. Berbeda dengan selain puasa, dapat disaksikan dan didengar, seperti syahadat ada ucapan ikrar, salat ada gerak dari takbir sampai salam, zakat ada aksi pemberian dan haji ada ritual manasik. Sedangkan puasa tidak dapat disaksikan dan didengar. Puasa itu ibadah 'sirr', rahasia antara hamba dengan Khaliknya (QS Al Bayyinah: 5).

Allah berfirman, "Puasa itu untukKu dan Akulah yg menilainya." (hadis Qudsi). Sungguh itu yang membuat kita mau lapar, mau haus, mau mengendalikan diri dalam taat siang malam selama Ramadan, bahkan kita sibukkan diri kita dengan buka puasa bersama, tarawih, berjamaah di mesjid, tadabbur Alquran, sedekah, silaturahmi, duduk ngaji Ilmu, dan sebagainya. Sungguh semua kita lakukan karena benar-benar kita ingin ridha dan cinta Allah.

Rasulullah bersabda, "Barang siapa puasa karena iman dan ikhtisaban, maka Allah ampuni semua dosa-dosanya yang lalu."

Iman bermakna yakin kepada Allah, yakin hari Pembalasan di Akhirat, yakin dengan semua janji Allah. Sedangkan ikhtisaban bermakna benar-benar ingin ridha, rahmat, ampunan, berkah Allah dan semangat sungguh-sungguh hijrah, semangat memperbaiki diri, semangat menjauhi maksiyat semangat taubatan nasukhan. Mari sahabatku, kita tidak lagi main-main menghadapi dunia sesaat ini. Saatnya sungguh-sungguh berpuasa, beribadah dan taat kepada Allah.

Mengapa yang dikendalikan yang halal, seperti makan, minum dan seks saat berpuasa?

1. Subhanallah ternyata halal itu nikmat justru setelah dikendalikan, terbuka saat berbuka puncaknya lapar haus malah berbahagia (QS Al Maidah: 88),

2. Halal saja bisa dikendalikan apalagi yang haram,

3. Halal pun kalau tidak terkendali jadi haram alias mubazir (QS Al Isra: 27),

4. Islam dengan puasa mengajarkan 'muqtashid' (QS Al Fatir: 32), pengendalian diri, keprihatinan, kesederhanaan, belas kasih dan kerendahan hati,

5. Melahirkan sifat zuhud bahwa makan, minum dan seks itu keperluan hidup, bukan tujuan (QS Al Qashash: 77),

6. Melatih sifat sabar, karena kemenangan dunia sebentar ini hanya dengan sabar (QS Ar Ra'du: 24),

7. Memang hobinya orang beriman itu taat sebagai kunci bahagia dunia akhirat (QS Yunus: 62-64).

Allahumma ya Allah, berilah kepada kami hidayah kenikmatan taat di jalanMu.