Mari kenali tanda-tanda ikhlas

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Sahabatku, hakekat ikhlas hanya Allah yang tahu."Sirry min asroory". Itu merupakan rahasia di antara rahasia-rahasiaKu (Hadis Qudsi).

Di antara tanda-tanda ikhlas adalah:
1. Istiqomah, terus menerus beramal ibadah, baik ada orang atau tidak ada orang, dipuji atau dihina,

2. Tidak geer karena pujian, tidak sakit hati karena hinaan,

3. Pantang berkeluh kesah karena semuanya diputuskan Allah dengan rahmat, ilmu & kebijakanNya sehingga tampak muka yang selalu senyum ceria,

4. Baik sangka dengan selalu memuji Allah atas segala hal terjadi,

5. Qonaah, puas bukan hanya dengan nikmat-nikmat Allah, tetapi atas segala keputusan Allah,

6. Tawaddu, rendah hati,

7. As Syahiyyu, belas kasih dengan kedermawan,

8. Semangatnya hanya pada yang halal,

9. Orientasi hidupnya adalah akhirat,

10. Memaafkan dengan mendoakan yang menyakitinya,

11. Kalaupun dipuji, dia balas dengan doa, "Ya Allah, ampuni hamba dari apa yang dia tidak ketahui, jangan Kau hukum hamba karena pujiannya dan jadikan pujiannya lebih baik dari apa yang dia duga,"

12. Sibuknya asyik muhasabah diri, sama sekali tidak tertarik mencari aib orang lain,

13. Hobinya berbuat baik,

14. Wiridnya, istigfar, sholawat, "Rhodhitu billaahi Robba wa bilislaami diina wa bi Muhammadin Nabiyya wa Rasuula,"

15. Tenggelam dalam kelezatan taat,

16. Cinta dengan sunnah Rasulullah,

17, Kuat tawakkalnya,

18. Rindunya pada Allah membuat dia mudah menangis,

19. Hidup sangat bahagia karena "nothing to lose", kecuali ridho Allah dan selamat di Akhirat.

Subhanallah. "Allahumma ya Allah, jadikanlah kami hamba-hamba yang Kau ikhlaskan, berilah rizki teragung dengan sifat ikhlas di hati, pikiran, lisan dan amal hamba, sucikan diri hamba dari sombong, riya, ujub dan semua penyakit hati. Aamiin.
 

Mengapa sulit khusyuk dalam salat? (1)

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Mengapa sulit khusyuk dalam salat? Karena 1, Memang belum mengenal kecuali sebatas Tuhan, belum mengenal sifat, afal, dan Asma-Nya. DIA yang menciptakan manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, aku, tubuhku, mataku, telingaku, jantungku, istriku, anak-anakku.

DIA yang menciptakan semua yang kulihat, semua yang kudengar, semua yang bergerak, semua yang berada di langit dan di bumi, semua dihidupkan-NYA "Al Muhyi" dan semua akan dimatikan-NYA "Al Mumiitu." semua tunduk dalam kehendak "Al Muriidu" dan kekuasaanNYA "Al Qodiiru", DIA-lah yang mengatur semuanya "Ar Robbu", DIA-lah yang mengusai sekaligus memiliki semuanya "Al Maaliku" (QS3:26-27).

DIA Maha Menatap "Al Bashiiru" tahu persis hati, pikiran dan lintasan pikiran kita dan DIA Maha Mendengar "As Samiiu'" mendengar gesekan daun, langkah semut dan rintihan hati hamba-NYA. Lantas sadarkah kita bahwa DIA yang segala-galanya yang kita hadapi dalam salat selama ini? Bisakah hati dan pikiran kita lari saat salat sementara DIA MENATAP hati pikiran kita? Kalau begitu kok bisa maksiat sementara DIA terus menerus memperhatikan kita?

Mengapa sulit khusyuk dalam salat?

Karena belum faham bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat dan rukun salat, maka jadilah "sukaaro" salat mabuk alias salat tanpa rasa, tanpa pemahaman, tanpa penghayatan, tanpa keyakinan, kosong, hampa, seakan robot jasad tanpa ruh, "alkusaala" malah terasa beban, buru buru pengen cepat selesai, senangnya menunda nunda waktunya, gerak salatnya cepat seperti ayam matok. Surah & bacaan salatpun komat kamit.

Sahabatku, simaklah Kalam Allah ini, "...Janganlah kalian menegakkan salat, sedangkan kalian dalam keadaan mabuk, sampai kalian benar-benar faham apa-apa yang kalian baca dalam salat kalian" (QS4:43). Lihat orang mabuk berkata berbuat tetapi tidak sadar apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat, lihat orang salat berdiri, bertakbir, baca ayat, rukuk, sujud, tahiyyat dan salam, tetapi tidak sadar bahwa ia sedang berdiri, rukuk sujud menghadap pencipta langit dan bumi. Tidak sadar bahwa ia sedang berdialog dengan pencipta dirinya, yang maha menentukan segala-galanya! Jangan lupa berwudhu, berzikir dan berdoa sebelum tidur.
 

Mengapa sulit khusyuk dalam salat? (2)

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakatuh.

Mengapa sulit khusyuk dalam salat? Karena tidak sadar bahwa salat itu adalah "Almuhadatsah bainal makhluqi wal Khooliqi", dialog hamba kepada Kholiqnya. "Apabila salah seorang dari kalian salat, sebenarnya dia sedang berkomunikasi dengan Allah," (HR Bukhari Muslim).

Coba perhatikan dari adzan, panggilan waktu menghadapNya, yang dipanggil pun yang bersyahadat, "Asyhaaduallaa ilaaha illallah wa ashhadu anna Muhammadar Rasulullah". Yang tidak beriman tidak dipanggil, karena itulah Rasulullah mengingatkan, "Yang membedakan kita dengan orang kafir adalah salat, maka siapa dengan sengaja meninggalkan salat, maka sungguh dia sudah berperangai seperti orang kafir".
Menutup aurat menghadapNya, menghadap kiblat karena memang fokus jasad, ruh, hati, pikiran kepadaNya, apalagi berjamaah jadi rapi shof dan seluruh dunia pun satu arah kiblat. Lalu bersuci karena memang menghadap Maha Suci, lalu berdiri tegap, takbir, membaca iftitah "Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fathoros samaawati wal ardho", hamba datang menghadapMu, duhai Pencipta Langit dan Bumi, tunduk patuh taat padaMU.

Inilah di antara komunikasi salat yang belum dipahami. Lantas bagaimana khusyuk tanpa kesadaran ini?

Mengapa sulit khusyuk dalam salat?

Karena sedikit kita yang paham bahwa dalam salat, tatkala membaca Alfatihah terjadi dialog hamba dengan Rabbnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca surat Alfatihah, setiap ayat yang dibaca itu langsung dijawab oleh Allah."

Lalu Rasulullah menyampaikan, ketika seorang hamba berkata, "Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam." Allah menjawab, "HambaKu telah memujiKu". Seorang hamba berkata, "Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang." Allah menjawab, "HambaKu memujiKu."

Seorang hamba berkata, "Raja di Hari Pengadilan." Allah menjawab, "HambaKu mengagungkan diriKu. HambaKu berserah diri kepadaKu." Seorang hamba berkata, "Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan." Allah menjawab, "Inilah pertengahan antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dia minta Aku berikan".

Seorang hamba berkata, "Tunjukilah kami jalan yang lurus, jalan yang telah Engkau anugerahkan kepada mereka, bukan mereka yang kena murka dan bukan mereka yang sesat." Allah menjawab, "Ini milik hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dia minta Aku berikan," (Hadis Qudsi, HR Muslim).

Karena itu, Sahabatku, mulailah bacanya pelan-pelan dengan kesadaran dan keyakinan, 'Thuma'ninah'. Sungguh Allah menjawab setiap ayat yang kita baca.
 

Mengapa sulit khusyuk dalam salat? (3)

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Mengapa sulit khusyuk dalam salat? Karena 'hubbub dunya', sangat mencintai dunia. "The money is the first and the final of life, no money no happy," sehingga hati pikirannya selalu dipenuhi oleh segala sesuatu yang bersifat duniawi, duit, dolar, makan minum, keluarga, target-target bisnis, masalah-masalah, berhayal, dan sebagainya.

Itulah yang diingat-ingat dalam salat, sampai apa yang disebut oleh Rasulullah, "Hatta yansa kam rokatan laka," sampai dia lupa sudah berapa rakaat dia sudah salat. Maka tidak heran saat salat yang semestinya hati pikirannya fokus dalam salat, malah ingat dunia.

Sahabatku, simaklah Kalam Allah surah Al Maa'uun ayat 4 dan 5 ini,

"Celakalah orang-orang yang mengerjakan salat yang hati pikirannya lalai kepada Allah."

Lalai hatinya karena dunia. "Ball tu'tsiruunal hayaatad dunya," (QS 87: 16).

Karena itu, sadarilah hidup kita tidak lama di dunia yang fana ini. Salatlah seakan salat terakhir hidup. Simaklah sabda Rasulullah, "Bila engkau melakukan salat, maka salatlah kamu, seperti orang yang akan meninggalkan alam fana," (HR Ibnu Majah dan Imam Ahmad).

Mengapa sulit khusyuk dalam salat?

Karena makan minum yang haram, baik secara zat (lizaatihi) seperti anjing, babi, alkohol, narkoba dan sebagainya, atau cara mencarinya dengan cara haram (linailihi), walaupun halal zatnya seperti makan tempe tahu halal tetapi karena cara mencarinya dengan berdusta, menipu, sumpah palsu, terima sogokan, korupsi dan sebagainya, maka tetap haram.

Seakan dia makan tempe tahu, tetapi sebenarnya dia makan anjing dan babi. Itulah yang disebut, "Rijsun min amalisy syaithon."

Najis karena amalnya, atau 'roddudzdzakaat' karena menolak zakat, maka hartanya bercampur dengan hak fakir miskin, kotorlah hartanya. Semuanya menjadi hijab hati dan hijab hubungan kepada Allah. Walhasil, sholatnya pun tidak diterima. Allah 'subbuuhun', Maha Suci hanya menerima yang suci.

Ingat komentar Rasul pada orang yang menangis tatkala berdoa, "Hampir saja aku mengira doanya diijabah Allah, namun Jibril memberitahuku bahwa orang itu suka menipu. Lantas bagaimana Allah menjawab si penipu, pakaian dan makanannya dari hasil menzholimi orang lain?"

Sadarilah, saat salat kita berhadapan dengan zat yang Maha Suci.
 

Mengapa sulit khusyuk dalam salat? (4)

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.
Karena salatnya masih disertai 'Al Fahsyau', berbuat maksiat seperti berdusta, mabuk, buka aurat, berjudi, berzina, dari zina mata melihat yg porno, tangan meraba, pikiran berhayal sampai zina kemaluan. "Adzdzunuubu kaafilatul quluubi", dosa-dosa maksiat itu menjadi penutup hati.

Alwaqi guru Imam Syafii berkata, "Nurullahi la yuhda lil a'shi", sungguh cahaya nur hidayah Allah tidak akan masuk pada hati yang tertutup gelap karena maksiat. Inilah kebanyakan yg terjadi pada 'tukang sholat', bukan 'Penegak Sholat', STMJ (Salat Tekun Maksiat Jalan), ritual rutinitas tanpa disertai amal yang berkualitas.

Hasilnya, lagi-lagi kosong, tidak ada "atsar" pengaruh. Ini sekaligus menjadi jawaban mengapa ada orang salat tetapi sulit khusyuk. Bagaimana khusyuk, maksiat terus.
Imam Ghazali berkata, "Sungguh, sekali dusta sudah cukup membuat salatnya terhijab kepada Rabbnya."

Subhanallah. Mudah-mudahan Allah terus membimbing kita dengan hidayahNya sehingga semakin dekat dengan kematian, semakin baik ibadah salat kita. Amin.

Mengapa sulit khusyuk dalam salat?

Karena salatnya disertai 'Al Munkar', berbuat zholim, menganiaya, menipu, menggunjing, memfitnah, merendahkan orang lain secara terang-terangan atau secara diam-diam. Dalam hatinya merendahkan orang lain, menghina, memukul apalagi sampai membunuh orang lain.

Ini pun menjadi hijab besar, karena Allah hanya menerima ibadah yg membuat hamba itu menghinakan diri di hadapanNya dan yang membuat dirinya rendah hati kepada makhlukNya. Cukup salat itu akan dianggap dusta kalau tidak memperhatikan yatim piatu dan faqir miskin (QS Al Maun 1-3).

Cuek, masa bodoh, pelit, "emangnya gue pikiran", dan sebagainya sudah cukup dianggap pendusta salat, pendusta agama apalagi sampai berbuat aniaya.

Ini semua bukan akhlak hamba Allah yang salat. orang salat itu belas kasih, santun, pemaaf, murah senyum, dermawan dan rendah hati, sahabatku.

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah menerima salat hamba-hambaNya yang rendah hati". Sekali lagi sahabatku, hambaNya yang mengenal Allah akan menghinakan diri di hadapan Allah dan buahnya rendah hati di hadapan mahlukNya.

Mengapa sulit khusyuk dalam salat (5-habis)

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakatuh.

Mengapa sulit khusyuk dalam salat? Karena 'Ath Thobiah Assayyiah', masih punya sifat tabiat buruk seperti sombong, diam-diam merendahkan orang lain, dengki, dendam, pemarah, buruk sangka, riya, sumah, ujub, bangga diri dan sebagainya. Sehingga salatnya tidak membawa pengaruh apa-apa, bahkan bisa jadi salatnya menjadi fitnah karena dia melakukan bukan karena Allah, tetapi 'yurounnaas' riya, karena ingin pujian dan perhatian manusia (QS 107: 6).

Atau diam-diam saat salat karena diangkat sebagai imam atau pandai ilmu atau bacaannya sangat bagus atau karena rajinnya salat dia bangga diri. Dalam hatinya, "tidak ada orang lebih pantas menjadi imam selain aku", "tidak ada orang sealim aku di musalla ini", "tidak ada suara sebagus bacaanku", dan seterusnya. Inilah yang disebut ujub, "Innama yataqobballahu minal mutawadhiin", Allah hanya menerima hamba yang benar-benar lurus niatnya disertai penuh kerendahan diri dihadapanNya. Subhanallah.

Mengapa sulit khusyuk dalam salat?

Karena 'goirul isti'daadi', tidak mempersiapkan diri secara maksimal menghadap Allah, seperti pakaian kurang bersih, kurang rapi padahal ada pakaian bersih dan rapi, mukena yang bau apek atau badan yang masih kotor padahal masih bisa membersihkan, atau tempat ibadah kurang bersih, atau dengan sengaja mengulur-ulur waktu salat.

Imam Ghazali berkata, "Siapa dengan sengaja mengulur waktu salat tanpa alasan yang dibenarkan syar'i, maka sungguh setengah kekhusyukan telah hilang dari salatnya," berarti orang yang memperhatikan salat di awal waktu itu sungguh telah meraih setengah kekhusyukan. Kemudian membiarkan diri tidak paham salat dengan tidak mau meningkatkannya untuk belajar.

Akhirnya salat hanya sekedar-sekedar, maka hasilnya pun sekedar-sekedar. Tidak heran salatnya tidak berpengaruh dalam kesehariannya.

Sahabatku, tentu sangat beda hasilnya mereka yang sungguh-sungguh belajar dan mempersiapkan diri untuk salat dengan yang sekedar-sekedar, atau malas salat.

Mengapa sulit khusyuk dalam salat?

Karena 'hubbul mubaahah wal karohah', membiasakan bersenang-senang dengan yang mubah dan yang makruh, seperti berlama-lama nongkrong depan TV, berlama-lama nonton film, berlama-lama dengar musik, asyik dengan hobi, seperti berjam-jam main catur, mancing, banyak bicara yang tidak perlu, kuat sekali merokoknya bahkan sudah nyandu, makan terlalu kenyang, terlalu banyak bercanda dan tertawa, terlalu lama tidur, dan sebagainya.

Hal-hal inilah yang membuat hati lupa dan lalai pada Allah. Kalau dibiarkan terus hati keras, maka semakin sulit merasakan kekhusyukan.

Cobalah sahabatku, tiga hari saja tidak menonton TV, sibukkan diri dengan khatam Alquran, tidak bicara kecuali yang penting dengan tetap menjaga kesantunan, niscaya akan merasakan suasana berbeda, lebih nikmat beribadah, karena kekhusyukan itu berangkat dari hati yang lembut, bersih dan terjaga.

"Sungguh beruntunglah orang-orang beriman yang selalu menjaga kesucian hatinya dengan zikir dan salat," (QS 87: 14-15). Subhanallah.
 

Keutamaan menjaga lisan bagi seorang Mukmin

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Sahabatku ingin selamat dunia akhiratkan? Jagalah lisan. 'Assukuutu aslam', diam lebih selamat dari banyak bicara.

Banyak bicara mengeraskan hati, kurang wibawa, banyak salah dan dusta. Orang yang takut Allah, sangat bagus tutur katanya (QS 33: 70).

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, hendaklah berkata baik, benar, jujur, sopan, santun, mulia, kalau tidak diam".

Diam itu emas, tetapi bicara baik itu berlian. Indahkan lisan mukmin itu, seperti cincin emas bermahkota berlian. Sungguh banyak yang kuat puasa menahan lapar haus tetapi sedikit yang kuat puasa menahan banyak bicara. Apalagi dusta.

Bila kita sukses melalui satu hari saja tanpa dusta, maka sungguh itulah Hari Lebaran bagi kita. Subhanllah, sahabatku, Semoga Allah selalu membimbing kita untuk selalu menjaga lisan kita. Amin.

Hikmah puasa sebagai ibadah sirr hamba dengan Khalik

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Sahabatku, puasa mengajarkan keikhlasan. Berbeda dengan selain puasa, dapat disaksikan dan didengar, seperti syahadat ada ucapan ikrar, salat ada gerak dari takbir sampai salam, zakat ada aksi pemberian dan haji ada ritual manasik. Sedangkan puasa tidak dapat disaksikan dan didengar. Puasa itu ibadah 'sirr', rahasia antara hamba dengan Khaliknya (QS Al Bayyinah: 5).

Allah berfirman, "Puasa itu untukKu dan Akulah yg menilainya." (hadis Qudsi). Sungguh itu yang membuat kita mau lapar, mau haus, mau mengendalikan diri dalam taat siang malam selama Ramadan, bahkan kita sibukkan diri kita dengan buka puasa bersama, tarawih, berjamaah di mesjid, tadabbur Alquran, sedekah, silaturahmi, duduk ngaji Ilmu, dan sebagainya. Sungguh semua kita lakukan karena benar-benar kita ingin ridha dan cinta Allah.

Rasulullah bersabda, "Barang siapa puasa karena iman dan ikhtisaban, maka Allah ampuni semua dosa-dosanya yang lalu."

Iman bermakna yakin kepada Allah, yakin hari Pembalasan di Akhirat, yakin dengan semua janji Allah. Sedangkan ikhtisaban bermakna benar-benar ingin ridha, rahmat, ampunan, berkah Allah dan semangat sungguh-sungguh hijrah, semangat memperbaiki diri, semangat menjauhi maksiyat semangat taubatan nasukhan. Mari sahabatku, kita tidak lagi main-main menghadapi dunia sesaat ini. Saatnya sungguh-sungguh berpuasa, beribadah dan taat kepada Allah.

Mengapa yang dikendalikan yang halal, seperti makan, minum dan seks saat berpuasa?

1. Subhanallah ternyata halal itu nikmat justru setelah dikendalikan, terbuka saat berbuka puncaknya lapar haus malah berbahagia (QS Al Maidah: 88),

2. Halal saja bisa dikendalikan apalagi yang haram,

3. Halal pun kalau tidak terkendali jadi haram alias mubazir (QS Al Isra: 27),

4. Islam dengan puasa mengajarkan 'muqtashid' (QS Al Fatir: 32), pengendalian diri, keprihatinan, kesederhanaan, belas kasih dan kerendahan hati,

5. Melahirkan sifat zuhud bahwa makan, minum dan seks itu keperluan hidup, bukan tujuan (QS Al Qashash: 77),

6. Melatih sifat sabar, karena kemenangan dunia sebentar ini hanya dengan sabar (QS Ar Ra'du: 24),

7. Memang hobinya orang beriman itu taat sebagai kunci bahagia dunia akhirat (QS Yunus: 62-64).

Allahumma ya Allah, berilah kepada kami hidayah kenikmatan taat di jalanMu.
 

Hikmah menjadi pribadi yang bertakwa

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Mari simak hikmah menjadi hamba yang bertakwa. Penyebab amalnya diterima Allah, "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa." (Al Maidah: 27). Diampuni Allah karena sifat mulianya, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya dia telah mendapat kemenangan yang besar." (Al Ahzab: 70-71)

Akan diberi kedudukan kharisma mulia di muka bumi, "(Dia berkuasa penuh) pergi menuju ke mana saja dia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik," (QS Yusuf: 56). Selamat dari marabahaya, "Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut (QS Maryam : 72).

Kunci surga, "Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa," (QS Maryam: 63).

Melahirkan sifat-sifat mulia, "Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yagn luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzhalimi diri sendiri, segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal," (QS Ali Imron: 133-136).

Hidup penuh berkah, "Jikalau sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya," (QS Al A'raf : 96).

Dibanggakan Allah, "Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-selamanya. Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya (QS Al Bayyinah: 8).

Allahu Akbar. Kini semakin jelas tujuan Shaum Ramadan itu agar bertaqwa untuk kebahagiaan dunia akhirat. Terimakasih ya Allah, Engkau sangat sayang pada kami, ampunilah dosa-dosa kami dan bimbinglah kami agar menjadi hambaMu yang bertakwa.
 

Hikmah adanya perintah dan larangan Allah SWT

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Sahabatku segala perintah dan larangan Allah adalah untuk kemaslahatan kepentingan hambaNya. Demikian halnya perintah shoum (puasa) agar hamba yang beriman itu menjadi bertakwa. Sebab hanya dengan takwa semua persoalan hidup dunia akhirat menjadi bahagia.

Karena itulah hamba beriman dididik Allah melalui universitas Ramadan. Inilah bukti rahmat Allah itu. Simak hikmah menjadi hamba yg bertaqwa:

1. Dicintai Allah, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah: 4),

2. Termulia di sisi Allah, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Al Hujurat: 13),

3. Wafatnya khusnul khotimah, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imron: 102),

4. Itulah bekal terbaik saat menghadap Allah, "Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadaKu, hai orang-orang yang berakal." (QS Al Baqarah: 197),

5. Tidak ada rasa khawatir dan bersedih atas apa yang terjadi, "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Karena kesungguhan iman dan kekuatan takwa mereka. Bagi mereka berita gembira di dunia dan di akhirat." (QS Yunus: 62-64),

6. Meraih jalan keluar dari setiap masalahnya bahkan rezeki yang tidak terduga, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS Ath Thalaq: 2-3),

7. Kemudahan jalan menuju surgaNya, "Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS At Thalaq: 4),

8. Memiliki kekuatan membedakan dan menegakkan yang haq dan menghancurkan yang bathil, "Wahai orang-orang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan kepada kalian furqan dan Allah akan menghilangkan diri-diri kalian dari kesalahan-kesalahan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS Al Anfal: 29).
 

Bahan-bahan Alami Untuk Putihkan Kulit

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Sahabatku, "Antum kaifa musykilatukum", nilaimu berdasarkan tantanganmu. Semakin hebat godaan, semakin kuat gelora nafsu dan semakin banyak kesempatan untuk maksiat. Namun tidak tergoda karena kekuatan takwa kita kepada Allah, sungguh semakin besar dan mulia kedudukan kita di mata Allah.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, 'Kami telah beriman', padahal mereka belum diuji." (QS Al Ankabut 2).

Ada kesempatan berzina, korupsi, menipu, dan sebagainya, tetapi kesempatan tidak dilakukan karena takut kepada Allah dan takut pada Hari Pembalasan, maka Allah berikan hadiah surga untuknya (QS An Naziat 41).

Rasulullah sudah menyampaikan peringatan bahwa, "Jalan ke surga banyak hal yang nafsumu tidak menyukainya, sementara jalan ke neraka sangat disukai nafsumu." (HR Muslim).

Sabar, ya sahabatku, Kan hidup ini tidak lama, sebentar lagi juga kita wafat, dan sungguh itulah kemenangan bagi hamba yang serius taat.

Sahabatku yakin akan mati? Yakin hati dan perbuatan sahabatku ditatap Allah? Yakin segala amal baik buruk pasti dibalas? Yakin semua kejadian, Allah putuskan dengan rahmatNya? Yakin bahwa kewajiban adalah berikhtiar, berdoa yang akhirnya Allah jua yang menentukan?

Kalau sahabatku benar-benar yakin dengan semua ini, lalu sungguh-sungguh bertakwa, maka sahabatkulah hamba Allah yang paling berbahagia di muka bumi ini ( QS Yunus: 62-64). Subhanallah.
 

Keutamaan salat taubat di malam hari bagi seorang Mukmin

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salat Taubat adalah keniscayaan bagi hamba Allah yang bertaubat. Caranya seperti salat sunnah biasa dua rakaat, hanya niatnya untuk taubat, "aku salat sunnat taubat dua rakaat lillaahi taa'la".

Ini disunnahkan menurut kesepakatan para ulama empat mazhab, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah, Baihaqi dan Tirmidzi, dari Abu Bakar berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah seseorang melakukan suatu dosa lalu dia berdiri untuk bersuci (berwudhu) kemudian melakukan salat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah, kecuali Dia akan memberikan ampunan padanya".

Kemudian beliau SAW membaca ayat yang artinya, Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (QS 3: 135136).

Hikmahnya, 1. tanda serius taubatnya, 2. doa mustajab, doa dalam salat, 3. dengan taubat sungguh-sungguh, semua dosanya diampuni Allah (QS 39: 53),

4. Taubatnya sesuai sunnah nabi Muhammad dan kelak mendapat syafaat Rasulullah, 5. hatinya menjadi tenang, damai, dan bahagia, karena diberi kesempatan bertaubat dan menempuh jalan taubat yang benar,

6. Energi salat taubat mencegah keinginan untuk berbuat maksiat lagi, 7. buahnya sebagai tanda taubat diteriman, benar-benar tidak pernah maksiat lagi, senangnya ibadah, amal sholeh dan akhlak pun hijrah menjadi mulia. Subhanallah.

Ya Allah, jadikanlah kami hambaMu yang bertaubat dan Engkau pun menerima taubat kami. Amin"

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu), maka malaikat akan tetap mengikuti. Lalu ketika dia bangun niscaya malaikat itu akan berucap 'Ya Allah, ampunilah hambaMu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci'." (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar ra).
 

Keutamaan mengingat mati

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dari Umar bahwa ia berkata, Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah, tiba-tiba muncul seorang sahabat Anshar. Setelah mengucap salam kepada beliau, ia bertanya, Ya Rasulullah, siapakah orang mukmin yang terbaik itu?

Beliau menjawab, Yang paling baik akhlaknya. Ia bertanya, Siapakah orang mukmin yang paling pintar? Beliau menjawab, Yang paling sering ingat kematian dan yang punya persiapan terbaik untuk menyambut apa yang terjadi sesudahnya. Mereka itulah orang yang paling pintar." (HR Ath Thabrani, Ibnu Majah dan Malik),

Dalam hadis lain, Orang pintar adalah orang yang mau mengoreksi dirinya sendiri dan beramal untuk kepentingan akhirat nanti. Dan orang bodoh ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya, tetapi berharap-harap kepada Allah.(HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Subhanallah, bagaimana tidak cerdas karena ingat mati terus? Semangat belajar ilmu yang mendekatkan dirinya kepada Allah dan iapun semangat beribadah dan beramal sholeh untuk keselamatan akhirat.

Sementara orang yang tidak ingat mati, yang hanya berpikir dunia secuil ini, ia sibuk mengumpulkan dunia tanpa peduli akhirat yang abadi.

tidak peduli halal haram, berdusta, mempergunjing, berani buka aurat, durhaka, menipu, korupsi, membunuh dan sebagainya. Kalaupun berbuat baik hanya untuk target duniawi dan membangun citranya di mata manusia.

"Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada Hari Akhirat, Allah jadikan mereka memandang indah perbuatan duniawi mereka sehingga mereka hidup asyik bergelimang dosa." (QS An Naml 4).

Pantaslah Allah menyebut mereka, 'zholuman jahuulan', orang yang sangat zhalim lagi sangat bodoh. (QS Al Ahzab 72). Sudah pasti mati kok maksiat? Semoga Allah selalu membimbing kita agar menjadi hamba Allah yang cerdas dan berakhlak mulia karena selalu ingat hidup setelah mati.
 

Hikmah adanya perintah dan larangan Allah SWT

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Sahabatku segala perintah dan larangan Allah adalah untuk kemaslahatan kepentingan hambaNya. Demikian halnya perintah shoum (puasa) agar hamba yang beriman itu menjadi bertakwa. Sebab hanya dengan takwa semua persoalan hidup dunia akhirat menjadi bahagia.

Karena itulah hamba beriman dididik Allah melalui universitas Ramadan. Inilah bukti rahmat Allah itu. Simak hikmah menjadi hamba yg bertaqwa:

1. Dicintai Allah, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah: 4),

2. Termulia di sisi Allah, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Al Hujurat: 13),

3. Wafatnya khusnul khotimah, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imron: 102),

4. Itulah bekal terbaik saat menghadap Allah, "Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadaKu, hai orang-orang yang berakal." (QS Al Baqarah: 197),

5. Tidak ada rasa khawatir dan bersedih atas apa yang terjadi, "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Karena kesungguhan iman dan kekuatan takwa mereka. Bagi mereka berita gembira di dunia dan di akhirat." (QS Yunus: 62-64),

6. Meraih jalan keluar dari setiap masalahnya bahkan rezeki yang tidak terduga, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS Ath Thalaq: 2-3),

7. Kemudahan jalan menuju surgaNya, "Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS At Thalaq: 4),

8. Memiliki kekuatan membedakan dan menegakkan yang haq dan menghancurkan yang bathil, "Wahai orang-orang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan kepada kalian furqan dan Allah akan menghilangkan diri-diri kalian dari kesalahan-kesalahan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian dan Allah mempunyai karunia yang besar." (QS Al Anfal: 29).
 

Derajat keimanan manusia ditentukan melalui ujian hidup

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Sahabatku, "Antum kaifa musykilatukum", nilaimu berdasarkan tantanganmu. Semakin hebat godaan, semakin kuat gelora nafsu dan semakin banyak kesempatan untuk maksiat. Namun tidak tergoda karena kekuatan takwa kita kepada Allah, sungguh semakin besar dan mulia kedudukan kita di mata Allah.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, 'Kami telah beriman', padahal mereka belum diuji." (QS Al Ankabut 2).

Ada kesempatan berzina, korupsi, menipu, dan sebagainya, tetapi kesempatan tidak dilakukan karena takut kepada Allah dan takut pada Hari Pembalasan, maka Allah berikan hadiah surga untuknya (QS An Naziat 41).

Rasulullah sudah menyampaikan peringatan bahwa, "Jalan ke surga banyak hal yang nafsumu tidak menyukainya, sementara jalan ke neraka sangat disukai nafsumu." (HR Muslim).

Sabar, ya sahabatku, Kan hidup ini tidak lama, sebentar lagi juga kita wafat, dan sungguh itulah kemenangan bagi hamba yang serius taat.

Sahabatku yakin akan mati? Yakin hati dan perbuatan sahabatku ditatap Allah? Yakin segala amal baik buruk pasti dibalas? Yakin semua kejadian, Allah putuskan dengan rahmatNya? Yakin bahwa kewajiban adalah berikhtiar, berdoa yang akhirnya Allah jua yang menentukan?

Kalau sahabatku benar-benar yakin dengan semua ini, lalu sungguh-sungguh bertakwa, maka sahabatkulah hamba Allah yang paling berbahagia di muka bumi ini ( QS Yunus: 62-64). Subhanallah.


Makna ikhlas dan pengaruhnya dalam ibadah seorang Mukmin

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Rasulullah mengajarkan umatnya untuk 'ghibthoh', cemburu iri dalam kebaikan yang membuat kita untuk mencontohnya, yaitu hartawan dengan rizki halal yang berlimpah dengan senang hati ia dermakan di jalan Allah dan Ulama dengan ilmunya ia dakwahkan dengan ikhlas.

Simaklah nasehat Rasulullah, Tidak ada kecemburuan yang boleh dilakukan kecuali kepada dua orang, yaitu, seseorang yang diberi harta oleh Allah, lalu digunakannya di jalan Allah, dan seseorang yang diberi Allah ilmu lalu ia mengajarkannya dengan ikhlas," (HR Bukhori). Inilah cita citaku dan kuharap kalian yang juga bercita-cita menjadi manusia yang mulia ini.

Ingat sabda Rasulullah, "Beruntunglah kekayaan di tangan hamba Allah yang sholeh." Sehingga berdakwah tidak hanya dengan lisan, tetapi juga harta dan akhlak. Sungguh mereka yang meminta dalam dakwahnya bukan hanya gagal dalam dakwah, tetapi ia menghinakan dirinya di hadapan Allah dan mahlukNya.

Allahumma ya Allah, jadikanlah kami hambaMu yang berkah dengan rizki dan ilmuMu agar kami menjadi manusia penuh manfaat bagi maklukMu. Amin.

Sahabatku, inilah di antara bahasan tentang makna ikhlas:

Ikhlas hadiah Allah kepada hamba yang mujahadah mendekat kepada Allah. Ikhlas buah dari tauhid yang kuat dan bersih. Ikhlas cenderung menyembunyikan amal. Ikhlas menjawab pujian dan hinaan dengan doa.

Ikhlas sangat suka muhasabah diri, nasihat dan dikoreksi. Ikhlas sabar tahan banting dalam taat. Ikhlas siap diperintah dalam medan jihad sekalipun dan sebagai apapun. Ikhlas kuat sekali ittibaur Rasulnya.

Ikhlas marah bencinya karena Allah. Ikhlas senang kalau saudaranya meraih rezeki atau keistimewaan. Ikhlas sumber kemuliaan akhlak, sabar, syukur, wara', zuhud, qonaah Ikhlas lebih memilih keridhaan Allah daripada ridho manusia.

Ikhlas tidak mudah marah karena dia memahami semua keputusanNya. Ikhlas karunia terbesar dari Allah untuk hambaNya. Ikhlas hamba Allah yang paling bahagia 'Assaiid'. Ikhlas memahami lillaahi, fillaahi wa ilallaahi.

Ikhlas buah dari ihsan, merasakan tatapan dan kehadiran Allah. Ikhlas kunci berkah, rezeki berkah, rumah tangga berkah, semakin lama semakin bahagia dan semua aktivitas berkah.
Allahumma ya Allah, jadikanlah kami hamba-hambaMu yang Kau ampuni dan Kau ridhai.
 

Hikmah menjaga ketenangan ketika dalam kesulitan

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Bila sahabatku tiba-tiba dalam kesulitan, maka berusahalah untuk:
1. Tetap tenang, jangan sekali-kali panik apalagi marah-marah, ingat kesulitan tidak selesai dengqn penyesalan dan caci maki,

2. Tingkatkan ketakwaan, "Barang siapa bertakwa kepada Allah, maka Allah tunjukkan jalan keluar baginya dan Allah beri rezeki dari jalan yang tidak terduga." (QS Ath Thalaq: 2-3),

3. Baik sangka pada keputusanNya, semua pasti ada hikmahnya, karena semua diputuskan dengan rahmat, ilmu dan kebijakanNya. "Aku bagaimana prasangka hambaKu." (Hadis Qudsi),

4. Optimis. Insya Allah badai pasti berlalu. Insya Allah di balik kesulitan pasti ada kemudahan,

5. Perhebat istiqfar dan sholawat, di antara dua jalan pembuka dan penolak bala (QS Al Anfal: 33),

6. Diskusikan dengan guru atau hamba Allah yang sholeh,

7. Mohon doa orang tua, guru dan sahabat sholeh,

8. Sedekah sebagai pembuka jalan,

9. Doa sepenuh hati, kekuatan doa merubah takdirNya atas izinNya pula sebagai penghormatan kepada hambaNya yang berdoa kepadaNya,

10.Tawakkal sepenuh hati, "Barang siapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah menjadi penolongnya" (QS Ath Thalaq 4).

Sungguh, sahabatku. Kalau hati ini rindu denganNya dan surgaNya, maka tidak ada lagi masalah yang besar.

Subhanallah, sahabatku. Kuajak diriku dan kalian untuk membaca doa "Selamat Dunia Akhirat". Bacalah dengan hati dan aminkan ya sahabatku. "Allahumma inna nas aluka salaamatan fiddiin, wa afiatan fil jasadi, waziaadatan fil 'ilmi, wabarakatan fir rizqi, wataubatan qoblalmaut, warahmatan indal mauut, wamaghfirotan ba'dal mauut. Allahhumma hawwin alaina fisakaraatil mauut wannajaata minannaar, wal 'afwa indal hisaab. Rabbana laa tuzighqulubanna ba'idadzaitanaa wahablanaa minladunka rahmah. Innaka antal wahhab. Rabbanaa aatina fiddunya khasanah wa fil aakhirati khasanah waqinaa adzaabnnaar."

"Ya Allah, kami mohon kepadaMu keselamatan dalam berIslam, kesehatan jasmani yang bermanfaat, bertambah ilmu yang membuat kami semakin mencintaiMu, keberkahan rejeki, kesempatan bertaubat sebelum wafat, meraih rahmatMu saat kami wafat dan meraih ampunanMu setelah kami wafat. Ya Allah, mudahkanlah kami saat menghadapi dahsyatnya gelombang sakaratul maut, lepaskanlah kami dari api neraka, meraih kemaafan ketika dihisab. Ya Allah janganlah diguncangkan hati kami setelah mendapat petunjukMu, berilah kami rahmatMu. Engkau Maha Pemberi. Ya Allah berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat, selamatkanlah kami dari azab api neraka."
 

Keutamaan salat taubat di malam hari bagi seorang Mukmin

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salat Taubat adalah keniscayaan bagi hamba Allah yang bertaubat. Caranya seperti salat sunnah biasa dua rakaat, hanya niatnya untuk taubat, "aku salat sunnat taubat dua rakaat lillaahi taa'la".

Ini disunnahkan menurut kesepakatan para ulama empat mazhab, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah, Baihaqi dan Tirmidzi, dari Abu Bakar berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah seseorang melakukan suatu dosa lalu dia berdiri untuk bersuci (berwudhu) kemudian melakukan salat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah, kecuali Dia akan memberikan ampunan padanya".

Kemudian beliau SAW membaca ayat yang artinya, Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (QS 3: 135136).

Hikmahnya, 1. tanda serius taubatnya, 2. doa mustajab, doa dalam salat, 3. dengan taubat sungguh-sungguh, semua dosanya diampuni Allah (QS 39: 53),

4. Taubatnya sesuai sunnah nabi Muhammad dan kelak mendapat syafaat Rasulullah, 5. hatinya menjadi tenang, damai, dan bahagia, karena diberi kesempatan bertaubat dan menempuh jalan taubat yang benar,

6. Energi salat taubat mencegah keinginan untuk berbuat maksiat lagi, 7. buahnya sebagai tanda taubat diteriman, benar-benar tidak pernah maksiat lagi, senangnya ibadah, amal sholeh dan akhlak pun hijrah menjadi mulia. Subhanallah.

Ya Allah, jadikanlah kami hambaMu yang bertaubat dan Engkau pun menerima taubat kami. Amin"

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu), maka malaikat akan tetap mengikuti. Lalu ketika dia bangun niscaya malaikat itu akan berucap 'Ya Allah, ampunilah hambaMu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci'." (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar ra).

Keutamaan mengingat mati

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dari Umar bahwa ia berkata, Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah, tiba-tiba muncul seorang sahabat Anshar. Setelah mengucap salam kepada beliau, ia bertanya, Ya Rasulullah, siapakah orang mukmin yang terbaik itu?

Beliau menjawab, Yang paling baik akhlaknya. Ia bertanya, Siapakah orang mukmin yang paling pintar? Beliau menjawab, Yang paling sering ingat kematian dan yang punya persiapan terbaik untuk menyambut apa yang terjadi sesudahnya. Mereka itulah orang yang paling pintar." (HR Ath Thabrani, Ibnu Majah dan Malik),

Dalam hadis lain, Orang pintar adalah orang yang mau mengoreksi dirinya sendiri dan beramal untuk kepentingan akhirat nanti. Dan orang bodoh ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya, tetapi berharap-harap kepada Allah.(HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Subhanallah, bagaimana tidak cerdas karena ingat mati terus? Semangat belajar ilmu yang mendekatkan dirinya kepada Allah dan iapun semangat beribadah dan beramal sholeh untuk keselamatan akhirat.

Sementara orang yang tidak ingat mati, yang hanya berpikir dunia secuil ini, ia sibuk mengumpulkan dunia tanpa peduli akhirat yang abadi.

tidak peduli halal haram, berdusta, mempergunjing, berani buka aurat, durhaka, menipu, korupsi, membunuh dan sebagainya. Kalaupun berbuat baik hanya untuk target duniawi dan membangun citranya di mata manusia.

"Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada Hari Akhirat, Allah jadikan mereka memandang indah perbuatan duniawi mereka sehingga mereka hidup asyik bergelimang dosa." (QS An Naml 4).

Pantaslah Allah menyebut mereka, 'zholuman jahuulan', orang yang sangat zhalim lagi sangat bodoh. (QS Al Ahzab 72). Sudah pasti mati kok maksiat? Semoga Allah selalu membimbing kita agar menjadi hamba Allah yang cerdas dan berakhlak mulia karena selalu ingat hidup setelah mati. Aamiin.
 

Orang yang beruntung di Akhirat adalah yang bertaubat

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Mau tahukan kalian orang yang paling beruntung di akhirat nanti? Yaitu orang yang mestinya diazab karena banyak dosa maksiat di dunia tetapi tidak dibalas, orang yang banyak aibnya tetapi di akhirat tidak ditampakkan aibnya. Itulah hamba Allah, sebelum ia wafat ia bertaubat sungguh-sungguh.

Subhanallah, sudah meraih ampunan seluruh dosa, dapat doa para malaikat dan di akhirat sama sekali tidak dibalas azab dosa maksiatnya.

Baca dengan iman, "Para malaikat yang memikul 'arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepadaNya serta memintakan ampun bagi orang-orang beriman,

"Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmuMu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada hamba-hambamu yang bertaubat dan mengikuti jalanMu dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala.

Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam Surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang sholeh di antara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua.

Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) akibat maksiatnya (di dunia kemudian ia bertaubat) pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar (bagi yang sungguh-sungguh bertaubat)." (QS Ghaafir: 7-9).

Subhanallah, bahagianya mereka yang bertaubat. Ayo sahabatku, jangan tunda lagi, kematian mengincar setiap saat.
Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa semua mukmin sahabat kami, terimalah taubat kami, berkahilah sisa-sisa umur kami dengan taat padaMu. Aamiin.
 

Keutamaan orang berilmu dan caranya memandang masalah

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakatuh.

Simaklah Kalam Allah ini dengan iman, "Katakanlah, 'Apakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?' Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran." (QS Az Zumar: 9).

"Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS Al Hasyr: 11).

Rasulullah bersabda, "Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim." (HR Ibnu Majah).

"Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya dengan hal itu Allah jalankan dia di atas jalan di antara jalan-jalan surga. Dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi (pencari ilmu agama). Dan sesungguhnya seorang alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan seorang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang banyak." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Subhanallah, inilah yang selalu membuat kita senang belajar dan belajar. Semoga Allah memberi kita kesenangan belajar dan terus asyik memperbaiki diri. Amin.

Sahabatku, sikap, perbuatan dan bicara seseorang tergantung cara pandang orang itu. Dan cara pandang orang itu tergantung apa isi hatinya, kalau isinya baik, cara pandangnya baik dan bicaranya baik serta sikapnya pun baik, seperti hamba Allah yang bertakwa selalu bicara baik, jujur, santun, tegas, pandai, rendah hati dan istiqomah (QS An Nisa : 9).

Bandingkan dengan orang yang hatinya buruk, pikirannya buruk sangka, mulutnya mudah dusta, gosip dan caci maki, dan sikapnya pun angkuh. Karena itu, sahabatku, isilah hati dengan 'ar roja,' rasa rindu kepada Allah dan rindu surgaNya dan 'al khouf,' rasa takut kepada Allah dan takut nerakaNya. Buahnya, kesenangan ibadah, semangat amal shaleh dan kemulian akhlak.

Subhanallah, bahagianya hidup ini, sahabatku. Sungguh hati ini sangat sayang kalian karena Allah. Duhai sahabatku, semoga doa kita ini diijabah Allah, Allahumma ya Allah, himpunlah kami dalam ridha rahmat ampunan dan surgaMu di akhirat kelak. Aamiin.
 

Kematian adalah nasehat tajam untuk mengingatkan ibadah

Dimas Cokro Pamungkas
Assalaamu alaikum wa rahmatullah wa barkaatuhu.

Subhanallah, Sahabatku. Rasul yang mulia mengingatkan pada kita, "Cukuplah kematian sebagai peringatan bagimu". Memang kematian adalah nasehat lebih tajam daripada nasehat lisan.

Sungguh setiap kita sebagai makhlukNya sudah divonis mati bahkan sebelum kelahiran kita, "Setiap yang berjiwa pasti mati." (QS Al Anbiya: 35).

Dan setiap kita sudah ada jadwal kematian, "Tidaklah suatu jiwa mati kecuali sudah ada kitab ajalnya." (QS Ali Imron: 145).

Sungguh kematian datang pada siapapun, pada yang sakit, juga pada yang sehat, pada yag tua juga pada yang muda, pada yang jelata juga pada yang kaya, bahkan pada yang sembunyi membangun benteng yang kokoh dengan barikade pengawalan ketat pasti mati juga.

"Di mana pun kalian berada pasti kematian merengut kalian walaupun dalam benteng yang kokoh." (QS An Nisa: 78).

Kita tidak akan pernah bisa menghindari kematian bahkan kadang datang 'baghtatan', sekonyong-konyong, mendadak (QS Al An'am: 31). Kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan bagaimana cara kita mati. 'Mastuurun', dirahasiakan Allah, kapan, di mana dan bagaimana? Kita tidak tahu. Yang pasti, pasti mati.

Hikmahnya agar kita bersiap-siap menghadapinya, jangan lengah, sibukkan diri dengan ibadah, amal shaleh, hidup dalam Sunnah Nabi Muhammad, jangan sekali-kali nekat berbuat maksiat. Jadilah hamba Allah yang beriman, cerdas, lagi mulia akhlak.

Simaklah sabda Rasulullah, "Umatku yang paling cerdas adalah umatku yang paling banyak ingat mati, lalu mempersiapkan dirinya hidup setelah mati." (HR Ath Thabrani).

Karenanya, sahabatku tercinta, camkan nasehat Rasulullah, "Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan-kelezatan, yaitu kematian." (HR Tirmidzi No 230, Shohihul Jami' no. 1210).

Jangan terkecoh lagi dengan permainan dunia ini. Taatlah pada Allah, bangunlah salat malam, tadaburkan Alquran, penuhi panggilan Allah untuk berjamaah di rumahNya, tebarkan sedekah dan kebaikan, bimbing keluarga agar semakin takut pada Allah, rendahkanlah hati kalian, duduklah di majelisNya, majelis yang membuat kalian semakin takut padaNya dan membuat kalian mudah menangis karenaNya.

"Dan berbekallah kalian, sesungguhnya sebaik baik bekal adalah takwa." (QS Al Baqarah: 197).

Allahumma ya Allah, tancapkan di hati kami keindahan iman, kelezatan taat, kemuliaan akhlak dan wafatkanlah kami dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin.
 

Tidak ada jalan kehidupan yang paling baik kecuali dakwah

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Ketahuilah sahabatku, "Tidak ada perkataan yang paling baik, tidak ada perbuatan yang paling mulia, tidak ada waktu yang paling bermanfaat, tidak ada harta yang paling berkah, tidak ada persahabatan paling akrab, tidak ada keluarga yang paling membahagiakan, tidak ada popularitas paling tinggi, tidak ada lelah yang paling nikmat selain digunakan di jalan Allah, yaitu dakwah." (QS Fushshilat: 33).

Inilah amal termulia para rasul dan nabi. Kita pun bisa merasakan indah dan nikmatnya Islam karena dakwahnya para ulama yang istiqomah.

Sungguh kekhusyuan salat membawa pada kenikmatan dakwah selama kita lakukan benar-benar semata-mata karena rindu ridho Allah, rasulNya dan surgaNya.

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk Allah, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikit pun juga dari pahala-pahala mereka" (HR Muslim).

Subhanallah, inilah yang membuat hamba-hamba beriman sangat semangat berdakwah untuk dirinya, keluarga, anak cucu keturunannya, para sahabatnya tercinta dan seluruh umat manusia.

Sungguh awal kehinaan mereka yang mengomersilkan dakwahnya, dengarkan Kalam Allah ini, "Ikutilah orang-orang yang berdakwah yang mereka tidak meminta kepada kalian sesuatu balasan, sedang mereka adalah orang-orang yang mendapat hidayah Allah" (QS Yasin 21).

Tanpa diminta lalu diberi hadiah terimalah, dan afdholnya manfaatkan kembali untuk kemaslahatan umat, seperti biaya pesantren, pembinaan yatim piatu, dan sebagainya. Sungguh, juru dakwah yang mandiri lebih punya izzah kehormatan dan kemuliaan diri.

Semoga kita dan anak cucu keturunan kita, Allah jadikan Imam di antara hamba-hamba Allah yang bertakwa dan Allah masukkan sebagai barisan juru dakwahNya yang istiqomah. Aamiin. Sahabatmu yang selalu merindukan diri ini dan kalian bahagia hidup dalam Islam.
 

Kemuliaan bagi orang-orang yang berkumpul dalam majelis dzikir

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikukum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki sekelompok malaikat yang berkeliling di jalan-jalan mencari orang-orang berdzikir. Apabila mereka menemukan sekelompok orang berdzikir kepada Allah, maka mereka saling memanggil: 'Kemarilah kepada apa yang kamu semua hajatkan'. Lalu mereka mengelilingi orang-orang yang berdzikir itu dengan sayap-sayap mereka hingga ke langit.

Apabila orang itu telah berpisah (bubar dari majelis dzikir) maka para malaikat naik ke langit. Maka bertanyalah Allah kepada mereka (padahal Dialah yang lebih mengetahui perihal mereka). Allah berfirman: 'Darimana kalian semua?' Malaikat berkata: 'Kami datang dari sekelompok hambaMu di bumi. Mereka bertasbih, bertakbir, dan bertahlil kepadaMu.

Allah berfirman: "Apakah mereka pernah melihatKu?' Malaikat berkata: 'Tidak pernah.' Allah berfirman: 'Seandainya mereka pernah melihatKu?' Malaikat berkata: 'Andai mereka pernah melihatMu niscaya mereka akan lebih meningkatkan ibadahnya kepadaMu, lebih bersemangat memujiMu, dan lebih banyak bertasbih padaMu.'

Allah berfirman: 'Lalu apa yang mereka pinta padaKu?' Malaikat berkata: 'Mereka minta surga kepadaMu.' Allah berfirman: 'Apa mereka pernah melihat surga?' Malaikat berkata: 'Tidak pernah.' Allah berfirman: 'Bagaimana kalau mereka pernah melihatnya?' Malaikat berkata: Andai mereka pernah melihatnya niscaya mereka akan bertambah semangat terhadapnya, lebih bergairah memintanya, dan semakin besar keinginan untuk memasukinya.'

Allah berfirman: 'Dari hal apa mereka minta perlindungan?' Malaikat berkata: 'Dari api neraka.' Allah berfirman: 'Apa mereka pernah melihat neraka?' Malaikat berkata: 'Tidak pernah' Allah berfirman: 'Bagaimana kalau mereka pernah melihat neraka?' Malaikat berkata: 'Kalau mereka pernah melihatnya niscaya mereka akan sekuat tenaga menghindarkan diri darinya.' Allah berfirman: 'Aku persaksikan kepadamu bahwasanya Aku telah mengampuni mereka.'

Salah satu dari malaikat berkata: 'Di situ ada seseorang yang tidak termasuk dalam kelompok mereka. Dia datang semata-mata karena ada satu keperluan (apakah mereka akan diampuni juga?).' Allah berfirman: 'Mereka adalah satu kelompok di mana orang yang duduk bersama mereka tidak akan kecewa'." (HR Bukhori Muslim).

Dalam riwayat Muslim ada tambahan pada kalimat terakhir: "Aku ampunkan segala dosa mereka dan Aku beri permintaan mereka." Subhanallah, mulianya mereka yang berdzikir, sahabatku.
 

Ini hal-hal yang harus disegerakan dalam hidup

Dimas Cokro Pamungkas
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Sahabatku, inilah yang harus kita segerakan dalam hidup di dunia sebentar ini. Segera bertaubat sebelum ajal tiba. Segera tegakkan salat sebelum habis waktunya. Segera tunaikan zakat sebelum datang bala, karena zakat menolak bala. Segera laksanakan haji kalau sudah mampu, kalau tidak mati seperti orang yahudi.

Segera selesaikan utang, kalau tidak jadi perkara di alam kubur. Segera minta maaf, kalau tidak dibalas di akhirat. Segera menguburkan jenazah muslim. Bila telah selesai satu urusan, bersegeralah menyelesaikan urusan berikutnya. Segera nikah, kalau tidak banyak fitnah.

Subhanallah. Semoga Allah jadikan kita hambaNya yang tidak menyia-nyiakan waktu hidup di dunia ini untuk bekal panjang di akhirat nanti. Aamiin.

Subhanallah, lantas bagamana caranya agar kembali menghidupkan hati yang mati? Mulailah dengan sungguh-sungguh bertaubat. Allah janji akan mengubah keadaan mereka yang sungguh-sungguh bertaubat, "yubaddilullaahu sayyiaaatihim hasanaat" (QS Al Furqon: 70). Tadinya kotor menjadi bersih, tadinya hina menjadi mulia, tadinya mati menjadi hidup, tadinya hatinya keras menjadi mudah menangis.

Kedua, banyak berdzikir, beristiqhfar dan bersholawat, "Liyukhrijakum minazhzhulamaati ilan nuuri", mereka yang banyak berdzikir, Allah keluarkan dari kegelapan menuju cahayaNya" (QS Al Ahzab: 41-44).

Dan Rasulullah pun mengingatkan bahwa perbedaan hamba yang berdzikir dengan yang tidak, seperti orang yang hidup dengan yang mati.

Ketiga, menghidupkan sunnah-sunnah nabi Muhammad, seperti menegakkan salat malam, tadabburul Quran, berjamaah di masjid, sedekah, selalu menjaga wudhu, dan sebagainya. Lakukan dengan kesadaran, kecintaan kepada Rasulullah, dan lakukan istiqomah terus menerus, jangan putus. maka "wa ashlaha baalahum", Allah ubah keadaan mereka (QS Muhammad 2).

Tentu yang paling utama adalah serius taat, maka banyak keajaiban pada hamba Allah yang sungguh-sungguh taat, "Barangsiapa bertakwa sungguh-sungguh maka Allah tunjukkan jalan keluar dari masalahnya, dan rizki yang tidak pernah ia duga." (QS Ath Thalaq: 2-3).
 

Mintalah Doa Orang yang Sakit

Dimas Cokro Pamungkas
Sebagai agama yang sangat menghargai kebersamaan, Islam menganjurkan umatnya untuk saling menengok sesamanya ketika dalam keadaan sakit. Begitu anjuran Rasulullah saw dalam haidtsnya:

حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصُحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
“Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam: Jika engkau bertemu dengannya, maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila ia mengundangmu penuhilah undangan itu, apabila ia minta nasihat kepadamu maka nasihatilah dia, dan apabila di bersin dan mengucapkan "Al Hamdu lillah", maka ucapkanlah "Yarhamukallah", apabila ia sakit maka jenguklah dan apabila ia mati maka ikutilah (antarkanlah jenazahnya sampai ke kuburnya)". (HR. Muslim).

Kewajiban menjenguk orang sakit tidak hanya sebatas pada sesama yang memiliki hubungan persaudaraan tetapi juga tetangga walaupun dia tidak hubungan persaudaraan sama sekali.

حق الجار إن مرض عدته وإن مات شيعته
Hak tetangga jika dia sakit, engkau menjenguknya, dan jika dia mati engkau urusi jenazahnya..dst.

Demikianlah anjuran Rasulullah saw sehubungan dengan orang sakit. Meski demikian ada satu hal yang jarang dimengerti oleh masyarakat umum akan satu rahasia penting dibalik dianjurkannya menjenguk orang sakit. Harus dimengerti bahwasannya do’a orang yang sedang menderita adalah maqbul. Tidak ada penghalang antara dia dan Allah. Bahkan Rasulullah menyamakan do’a orang yang saki, seperti do’a malaikat.

اذا دخلت على مريض فمره فليدع لك فإن دعاءه كدعاء الملائكة
Apabila engkau datang mengunjungi orang sakit, maka mintalah agar dia beroa untukmu, karena do’anya maqbul seperti doa malaikat (Riwayat Ibnu Majah)

Demikianlah salah satu hal yang sering dilewatkan oleh para penjenguk orang sakit. Mereka sebagai orang sehat merasa berkecukupan dengan mendo’akan kesembuhan si sakit, padahal sebaliknya. Karena �do’a orang yang sakit adalah makbul.

Rezeki Seret, Istighfar Biar Banyak

Dimas Cokro Pamungkas
Aliran rezeki mengenal seret. Jalan apapun kalau sudah seret begini, maka diperlukan dorongan atau pelicin. Demi ketertiban dan kelancaran rezeki, lafal istighfar yang bisa dibaca sambil apa saja tanpa syarat sangatlah menolong. Artinya, tidak perlu repot mencari tips aneh-aneh apalagi datang ke siapa.

Demikian Syekh Abdul Wahhab As-Sya’roni dalam kitab Al-Minahus Saniyyah mengutip hadis Rasulullah SAW. Berikut kutipannya.

من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لايحتسب

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja mengekalkan bacaan istighfar, niscaya Allah jadikan baginya sebuah jalan keluar di tengah kesempitan dan sebuah kelonggaran di tengah kesumpekan; dan Allah kucurkan rezeki kepadanya dari jalan yang ia tidak perhitungkan.”

Memang istighfar bukan untuk kelancaran rezeki semata. Permohonan ampunan Allah itu sangat dianjurkan ketika manusia dalam keadaan tidak berdosa dan terlebih lagi kalau melakukan dosa. Mohon ampun usai berdosa, ini mestinya agar azab Allah tidak turun seperti bunyi firman-Nya.

وما كان الله معذبهم وهم يستغفرون

“Dan Allah SWT tidak akan mengazab mereka selagi mereka memohon ampunan-Nya.”

Tetapi istighfar kalau tidak berdosa, lebih didasarkan pada tindakan yang dicontohkan Rasulullah. Kendati mendapat jaminan ampunan dosa masa lalu dan masa depan, Nabi Muhammad SAW tetap saja beristighfar paling kurang 70 kali sehari.

Namun demikian, istighfar sangat dituntut di pagi hari, petang, permulaan malam, dan malam tua. Tentunya tanpa harus menimbang rezeki seret atau tidak, terpeleset dalam dosa atau pun tidak.

Selain itu, istighfar perlu dibaca untuk meredam tinggi hati seseorang tiap kali selesai beramal saleh. Masih menurut Syekh Abdul Wahhab As-Sya’roni.

وقد أجمع العارفون على استحباب ختام جميع الأعمال بالاستغفار. وفى الحديث أنه كان صلى الله عليه وسلم يستغفر الله تعالى عقب كل مكتوبة ثلاث مرات. تشريعا لأمته وتنبيها لهم على نقص طاعتهم.

“Arifun menyepakati anjuran istighfar usai beramal saleh. Dalam riwayat, para sahabat bercerita bahwa Rasulullah SAW beristighfar 3 kali tiap selepas sembahyang wajib. Maksudnya, menetapkan syariat istighfar usai beramal bagi umatnya sekaligus mengingatkan akan ketidaksempurnaan ibadah mereka.” Wallahu A’lam.

Do’a Iftitah Membuka Pintu Langit

Dimas Cokro Pamungkas
Do’a iftitah merupakan do’a yang dibaca pada waktu shalat tepat setelah takbiratul ihram. Doa itu merupakan ketetapan dari Rasulillah saw. Do’a iftitah berisikan ungakapan pujian atas kebesaran-Nya. Juga berisikan pengakuan kelemahan dan kelengahan insan hingga memerlukan perlindungan dan pengampuanan dari-Nya. Permohonan petunjuk agar diberikan akhlaq yang mulia dan dihindarkan dari berbagai akhlaq yang buruk, demikian keterangan yang terdapat dalam Ibanatul Ahkam.

Ibnu Umar radhiallahu anhu berkata bahwa pada suatu waktu kami shalat bersama Nabi Muhammad saw, tiba-tiba ada seorang jama’ah bersuara “الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا” lantas Rasulullah saw bertanya “siapa yang mengatakan kalimat tadi?” orang yang bersuara tadi menjawa “saya Ya Rasul..!” Kemudian Rasulullah berkata “saya heran dengan kalimat itu, karena kalimat itu mampu membuka pintu-pintu langit”. Lalu Ibnu Umar berkata semenjak mendengar pernyataan Rasulullah itu (tentang do’a iftitah) aku tidak pernah meninggalkan bacaan kalimat tersebut.

Adapun bacaan dan terjemahan dari do’a iftitah yang dibaca setelah takbiratul ihram (rakaat pertama) sebelum surat alfatihah adalah sebagai berikut. Untuk mempermudah pemahaman ditulis secara terpisah:

الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا.
(Allahu akbar, kabirau walhamdu  lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila)

Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyak pujian. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.

 أنى وجهت وجهي للذى فطر السموات والأرض حنيفا مسلما وما أنا من المشركين.
(inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin)

Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.

ان صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله رب العالمين لاشريك له وبذلك امرت وانا من المسلمين
(inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin)

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.